LATAR BELAKANG
Program
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dilaksanakan sejak tahun 1999
sebagai suatu upeya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan
pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan. Program
ini sangat sangat stretegis karena menyiapkan landasan kemandirian masyarakat
berupa “lembaga kepemimpinan masyarakat” yang representatif, mengakar dan
kondusif bagi perkembangan modal sosial masyarakat dimasa mendatang serta
menyiapkan program masyarakat jangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan
yang menjadi pengikat dalam kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan
kelompok peduli masyarakat. Lembaga kepemimpinan masyarakat yang mengakar,
representatif dan dipercaya tersebut adalah Badan Keswadayaan Masyarakat atau
disebut BKM. Dalam operasional dilapangan kegiatan atau program yang telah
disusun oleh BKM dan tokoh-tokoh masyarakat serta relawan-relawan yang dengan
ikhlas dan tanpa pamrih ikut serta peduli terhadap sesamanya terutama
masyarakat kurang beruntung. BKM
merupakan kepemimpinan kolektif dari organisasi masyarakat warga suatu
kelurahan yang anggota-anggotanya dipilih berdasarkan kriteria kemanusiaan,
sehingga berperan secara penuh sebagai pemimpin masyarakat warga. Yang menjadi
tugas dan kewajiban BKM adalah sebagai berikut:
·
Merumuskan kebijakan serta aturan main mengenai hal–hal yang berhubungan
dengan penanggulangan kemiskinan
·
Mengorganisasi masyarakat untuk merumuskan visi,misi, rencana strategis,
dan Pronangkis
·
Memonitor, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan keputusan – keputusan
yang diambil
·
Mendorong berlangsungnya proses pembangunan partisipatif dari tahap
identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan monitoring
evaluasi
·
Memonitor, memberi masukan untuk berbagai kebijakan maupun program
pemerintah lokal
·
Membangun transparansi dan akuntabilitas
·
Membuka akses dan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan control
terhadap kebijakan, keputusan dan kegiatan UP-UP, termasuk penggunaan keuangan
·
Memfasilitasi usulan program penanggulangan kemiskinan untuk
diintegrasikan dengan kebijakan pemerintah kelurahan/desa, kecamatan dan
Pemkot/Kab
·
Memverifikasi penilaian yang telah dilaksanakan oleh UP UP
·
Membangun kerjasama dengan pihak luar
TUJUAN
Melihat
latar belakang diatas, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk lebih
mengoptimalkan peran serta Badan Keswadayaan Masyarakat atau (BKM) di
masyarakat dalam mengawal dan melaksanakan salah satu program pemerintah yaitu
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan.
Tujuan
dari pelatihan adalah:
·
Menumbuh kembangkan rasa percaya diri Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
agar terus dan terus berjuang untuk kepentingan masyarakat dalam bidang pengentasan
kemiskinan serta memupuk rasa kerelawanan yang terjadi dimasyarakat yang pada
gilirannya mampu berperan nyata dalam ikut serta pengentasan kemiskinan
·
Melakukan review atas peran dan fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
seiring dengan perkembangan atau perubahan yang terjadi dimasyarakat. Saat ini
yang namanya perubahan tidak hanya tiap hari akan tetapi sestiap saat terjadi
perubahan
·
Peningkatan ilmu dan ketrampilan tentang berbagai bidang mulai dari
bidang ekonomi, bidang fisik dan bidang sosial, sehingga peran serta Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) dimasyarakat betul-betul efektif dan efisien
·
Terjalinnya komunikasi yang efektif dan berkesinambungan antara Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) dengan Manajer di Unit-Unit Pengelola (UPK.UPS dan
UPL)
·
Terwujudnya koordinasi yang berkelanjutan dengan nara sumber yang
terdiri dari Jajaran Fasilitator, sehingga semua yang menjadi pemikiran,
permasalahan atau gagasan dapat tersalurkan dengan tepat yang pada akhirnya
dapat diimplementasikan sesuai dengan harapan bersama yaitu bagaimana
mengurangi kemiskinan yang ada disekitar kita
·
Dapat melakukan review-review diantaranya review kelembagaan, review
program dan review keuangan
HASIL YANG DIHARAPKAN
·
Pemahaman atas peran dan fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dalam
kaitannya dengan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri
Perkotaan
·
Tersusunnya Visi dan Misi untuk menuju Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM) yang Mandiri
· Tersusunnya dokumen review kelembagaan, review program dan review
keuangan sebagai bentuk evaluasi yang berkesinambungan
·
Terjalinnya komunikasi yang efektif dengan lembaga lain misalnya
Kelurahan, Kecamatan, serta lembaga lain yang baik secara langsung maupun tidak
METODE
PELATIHAN
·
Kegiatan pelatihan berdasarkan
pendekatan pendidikan kritis yang
mengedepankan dialog antara
pemandu dengan peserta ataupun antara
peserta dengan peserta yang lain sehingga diharapkan terjadi proses pemahaman yang mendalam dan
saling memperkaya wawasan.
· Untuk menciptakan iklim yang
dialogis menggunakan cara Pendidikan Orang Dewasa dimana peserta tidak dianggap
sebagai murid sekolah yang tidak berpengatahuan melainkan diperlakukan sebagai
peserta yang telah mempunyai banyak
pengetahuan dan pengalaman.
·
Melalui proses belajar dan mengajar yang partisipatif tersebut diharapkan medorong
peserta menjadi lebih aktif sehingga pemahaman terhadap materi pelatihan lebih
cepat terjadi.
WAKTU DAN
TEMPAT
1.
Waktu
·
Pelatihan dilaksanakan pada hari Jum’at-Minggu,
·
Tanggal 20 sampai dengan 22 September 2013
·
Jam: 14.00 wib – 17.30 wib.
·
Khusus untuk hari Minggu jam: 09.00 wib – 14.00 wib
2.
Tempat
Tempat pelatihan di Aula
dan Ruang Kelas SMK (SMEA) Kepanjen, Jalan Penarukan Kepanjen
PANITIA
PELAKSANA
Panitia pelaksanaan pelatihan adalah Gabungan
antara Anggota BKM, UP-UP serta Relawan dengan susunan sbb:
No
|
Jabatan
|
Nama
|
Unsur
|
1
|
Penanggung Jawab
|
Warto Dewo
|
Koordinator
|
2
|
Ketua
|
Didik Hariyanto
|
BKM
|
3
|
Wakil Ketua
|
Achmad Kurniawan
|
Relawan
|
4
|
Sekretaris
|
Askan Rifai
|
Sekretariat
|
5
|
Wakil Sekretaris
|
Agustin
|
Relawan
|
6
|
Bendahara
|
K. Soetjipto
|
UPK
|
7
|
Wakil Bendahara
|
Sri Rahayu
|
Relawan
|
8
|
Anggota
|
·
Misti
Amin
|
UPS
|
·
Agus
Trilaksono
|
UPL
|
||
·
Tutik
|
Relawan
|
||
·
Nur
Kholik
|
Relawan
|
||
·
Eko
Widodo
|
Relawan
|
||
·
Rita
Mariana
|
Relawan
|
||
·
Sulistyo
Harini
|
Relawan
|
PESERTA
Peserta pelatihan Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM) berjumlah 30 orang dengan rincian sbb:
1.
Pimpinan Kolektif BKM :
11 orang
2.
UP-UP :
3 orang
3.
Sekretariat :
1 orang
4.
Relawan :
12 orang
5.
Staf Kelurahan :
3 orang
JADWAL
Hari Pertama
: Jum'at, 20 September 2013
Jam: 14.00-14.30 wib
1.
Laporan Panitia
2.
Sambutan Koordinator
3.
Sambutan Fasilitator
4.
Sambutan Lurah
Jam: 14.30-16.30 wib
1.
Peran dan Kemandirian BKM
2.
PNPM Mandiri Perkotaan
Hari Kedua : Sabtu,
21 September 2013
Jam: 14.00-16.30 wib
1.
Review Kelembagaan
2.
Review Program
3.
Review Keuangan
4.
Diskusi dan Tanya Jawab
Hari Ketiga: Minggu,
22 September 2013
Jam: 09.00-14.00 wib
1.
Penyusunan Kesimpulan Pelatihan
2.
Ramah Tamah
3.
Pesan dan Kesan Pelatihan
4.
Penutup
NARA SUMBER
Nara
sumber pelatihan adalah Tim Fasilitator Kelurahan yang terdiri dari Senior
Faskel dengan 4 anggotanya yaitu”
ü
Faskel Ekonomi
ü
Faskel Fisik
ü
Faskel Sosial
ü
Faskel Kelembagaan
MEDIA YANG DIGUNAKAN
Map Mika,
Bolpoint, Block Note untuk peserta
Banner dan
Dokumentasi
Sound system
untuk memperjelas
Kertas Plano
Spidol, selotip kertas, dan gunting
LCD Proyektor/Infocus dan Layar
Formulir maupun materi yang dibutuhkan
SUMBER DANA
Sumber
dana pelatihan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) bersumber pada:
a.
Dana PNPM Mandiri Perkotaan :
Rp. 1.850.000
b.
Swadaya Masyarakat sebesar 20%: Rp.
370.000
Jumlah : Rp. 2.220.000 Terbilang:
Dua juta dua ratus dua puluh ribu rupiah
PENGGUNAAN
DANA
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Konsumsi 30 orang x 3 hari x 10.000
|
900.000
|
2
|
Snack 30 orang x 3 hari x 5000
|
450.000
|
3
|
Sewa Gedung 3 hari (termasuk Perlengkapan: Sound System, Meja, Kursi,
LCD) dan petugas kebersihan
|
220.000
|
4
|
Banner 4 meter x 15.000
|
60.000
|
5
|
Dokumentasi 3 hari x 25.000
|
75.000
|
6
|
Sertifikat 2500 x 30
|
75.000
|
7
|
Seminar Kit 7500 x 30
|
225.000
|
8
|
Foto copy materi pelatihan
|
100.000
|
9
|
Pelaporan (foto copy dan penjilidan)
|
100.000
|
10
|
Lain-lain (transportasi)
|
15.000
|
Jumlah
|
2.220.000
|
Terbilang:
Dua juta dua ratus dua puluh ribu rupiah
EVALUASI
PELAKSANAAN
Pelaksanaan pelatihan yang dilakukan selama tiga hari
dengan bertempat di aula SMK Kepanjen berjalan sesuai dengan perencanaan. Untuk
undangan Bapak Lurah Kepanjen yang direncanakan hadir untuk membuka juga hadir
tepat waktu untuk memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi
pelaksanaan pelatihan. Sedangkan untuk penutupan bapak Lurah Kepanjen tidak bisa
hadir dan diwakilkan kepada salah satu satu staf Kelurahan untuk memberikan
sambutan dan menutup kegiatan pelatihan.
EVALUASI
PESERTA
Peserta yang direncanakan 30 orang berjalan sesuai
dengan rencana. Hanya peserta dari staf Kelurahan sebanyak 3 orang hadir 2
orang. Sedangkan dari Anggota BKM yang direncanakan sejumlah 11 orang hadir dengan
10 orang. 1 orang tidak hadir karena ada kegiatan di rumah yang tidak bisa
ditinggalkan. Sementara itu dari unsur relawan peserta 12 orang yang hadir 10
orang. Dengan demiian dapat disimpulkan bahwa evaluasi peserta sangat memuaskan
dari segi jumlah peserta yang mengikuti, dan dapat memahami peserta yang tidak
hadir.
EVALUASI
MATERI
Materi
yang yang diberikan oleh Narasumber terutama dari Senior Faskel (Agus Juharianto)
sangat menarik dan cukup bisa diterima oleh peserta, ini karena gaya
penyampaiannya sangat familier yang diselingi dengan humor-humor yang segar
dengan tetap mengedanpan pada pokok materi. Sedangkan materi yang disampaikan
oleh anggota Tim Faskel dalam memandu pelaksanaan Review cukup bagus dan
mengena, karena sesuai dengan permasalahan dan harapan untuk proses pembenahan
yang lebih baik.
KESIMPULAN
· Bahwa pelaksanaan pelatihan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) sangat
dirasakan manfaatnya oleh peserta pelatihan. Indikatornya adalah bahwa peserta
sangat antusias untuk mengikuti materi demi materi hingga banyaknya diskusi dan
tanya jawab yang melibatkan peserta
· Bahwa pelatihan penguatan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) merupakan
bentuk koordinasi dan komunikasi yang efektif antara masyarakat dengan BKM
dimana masyarakat diharapkan terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung
SARAN
·
Pelatihan perlu dilaksanakan secara rutin dan terprogram baik menyangkut
peserta, materi dan waktu pelatihan
·
Penambahan peserta pelatihan, terutama mengikutsertakan lembaga
masyarakat RT, RW, Tim Penggerak PKK dan yang lainnya, sehingga sinergi
kegiatan dapat terwujud pada wilayah Kelurahan Kepanjen
· Perlunya waktu yang cukup untuk mempersiapkan pelaksanaan pelatihan
kapasitas BKM, sehingga sarana dan prasarana serta peserta dapat dipersiapkan
dengan baik
Kepanjen,
September 2013
Panitia
Penyelenggara
Ketua
Panitia
ttd
Didik Hariyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar